Thursday, April 22, 2021

Review Julius Caesar - William Shakespeare

Julius Caesar adalah seorang pemimpin militer dan politikus Romawi pada masa 44 SM. 
Setelah berhasil menaklukkan sebagian besar dunia kuno, Caesar diminta untuk memimpin Kekaisaran Romawi. Caesar sangat dicintai rakyatnya, namun Cassius, Brutus dan Anggota senat Romawi lainnya takut akan hal itu. Mereka beranggapan bahwa Caesar akan menjadi diktator yang haus kekuasaan. Mereka pun berkonspirasi untuk membunuh Caesar pada tanggal 15 Maret. 

Cassius merupakan anggota senat yang tidak bisa dipercaya dan tidak disukai Caesar, ide konspirasi untuk membunuh Caesar tentu datang dari Cassius. Brutus sebenarnya teman baik Caesar, ia menderita karena keputusan untuk membunuh sahabatnya Caesar. Berkat hasutan Cassius, pada akhirnya, dia mengesampingkan persahabatanya untuk kebaikan negara. Yah, kebaikan negara supaya tidak dipimpin oleh seorang diktator. Padahal Caesar adalah seorang pemimpin yang menurut rakyat Roma ideal. Konspirasi tersebut terlahir karena ke-iri-an Cassius terhadap Caesar yang sedang di atas awan.
"Orang seperti itu tidak akan pernah senang diam jika melihat ada orang yang lebih besar darinya, dan karena itu ia berbahaya. Aku lebih suka mengatakan apa yang harus ditakuti daripada apa yang kutakuti karena aku akan selamanya Caesar." (Babak 1, Adegan 2, hal. 20)
Sebelumnya, salah satu peringatan hari berakhirnya Caesar, berasal dari Peramal, yang mengucapkan kalimat :
"Beware of Ides of March

 atau dalam bahasa Indonesia:

"Hati-hati pada pertengahan bulan Maret"

Dalam kalender Romawi, Ides of March jatuh pada tanggal 15 Maret. Berasal dari Bahasa Inggris Pertengahan, Prancis Kuno, dan Latin, kata ides merujuk pada hari yang menguntungkan dalam kalender Romawi, semacam seperti hari libur.


Pertanda kedua datang dari mimpi Calpurnia, istri Caesar. Dalam mimpinya ia melihat Cesar dibunuh. Karena Caesar seorang tidak kenal takut, apalagi terhadap takhayul mimpi atau peramal, Ia tetap datang ke sebuah sesi senat yang sudah dijadwalkan tanggal 15 Maret. 
"Dewa-dewa melakukan ini untuk menakut-nakuti orang pengecut. Caesar sama saja dengan hewan tak berjantung jika hari ini tak keluar rumah karena takut. Tidak, Caesar lebih berbahaya daripada dia. Kami adalah dua ekor singa yang dilahirkan pada hari yang sama, dan aku adalah yang tertua yang paling menakutkan. Caesar akan pergi." (Caesar, Babak 2, Adegan 2, hal.  50) 
Dan begitulah Caesar dengan harga diri dan keangkuhanya berjalan menuju kapitol di hari kematianya. Pada tanggal 15 Maret 44 SM Caesar ditikam oleh Casca, kemudian Brutus.


Aku kagum dengan kepiawaian Markus Antonius dalam berpidato, pada saat Caesar akan dimakamkan, ia menggunakan retorika dan pengingat yang tulus untuk  menggambarkan Caesar dengan cara yang sangat positif sehingga  banyak rakyat yang justru marah terhadap para konspirator. See, the power of words can change the world !
Kemudian Akhirnya pasukan pendukung Caesar (Antonius, Octavianus dan Lepidus) maju berperang melawan pasukan konspirator (Brutus, Cassius, Casca). Pertempuran tersebut berlangsung di Filifi, yang dimenangkan oleh pasukan Antonius.

Kisah menyedihkan Julius Caesar ini merupakan tragedi yang diambil dari sejarah. William Shakespeare mengambil dari catatan seorang sejarawan Romawi terkenal, yaitu Plutarkhos. Menurut sejarah, setelah kematian Caesar, terbentuklah kerajaan romawi yang pertama yang dipimpin oleh anak angkat Caesar yaitu Octavius.

Naskah drama ini aku baca sekali duduk, membuatku lebih mudah dimengerti  karena yang aku baca versi bahasa Indonesianya. tapi ada sebagian terjemahan yang kurang pas, biar mencocokan, sekali-kali aku juga buka versi bahasa Inggrisnya. Buku ini merupakan buku ke-4 Shakespeare yang aku baca versi naskah atau play script. 

Review ini diposting bertepatan dengan ulang tahun Shakespeare yang ke-457,  dan bagian dari tantangan:

Rating Ruang Buku Megga  ✬✬✬ (3/5)

Judul : Julius Caesar
Judul Terjemahan: Julius Cesar 
Penulis: William Shakespeare 
Alih Bahasa:  Asrul Sani
Penerbit: PT Dunia Pustaka Jaya
Edisi : E-book
Tahun Terbit: 2020 (Pertama Kali, 1599)
Tebal: 135 halaman

Buku ini saya pinjam di iPusnas 
 

No comments:

Post a Comment

Most Viewed