Monday, April 8, 2019

Review dan Ulasan Novel The Haunting Of Hill House Karya Shirley Jackson



 
"Hillhouse tidak waras; berdiri dalam kesendirian, bersandar pada perbukitan, memendam kelam; ia telah berdiri selama delapan puluh tahun lagi. Di dalamnya, dinding-dinding terus menegak, bata-batanya tersusun dengan tertib, lantai-lantainya kokoh, dan pintu-pintunya tertutup rapat; keheningan yang pekat menyelebungi kayu-kayu dan bebatuan di Hill House, dan apapun yang bergentayangan di sana, bergentayangan sendirian."
THOHH adaptasi th 1963
Doktor Montague seorang doktor filsafat ingin menemukan bukti ilmiah tentang keberadaan supranatural di Hill House dan apa yang telah menyebabkan rumah itu dijauhi oleh semua yang tinggal di dekatnya. Ya mungkin seperti astral project atau paranormal activity dengan alat-alat sederhana bahkan kuno seperti Ouija. Dia menyewa Hill House untuk musim panas dan mengundang beberapa orang tamu yang telah dia pilih yang menurutnya sesuai. Ada dua orang wanita yang akan membantunya,
Eleanor, sebagai seorang yang dulunya pernah berpengalaman melihat hantu dan Theodora, seorang yang sensitif sehingga bisa membaca situasi secara efektif. Kemudian ada Luke Sanderson, seorang pewaris, yang menjadi tuan rumah Hill House.

Di Hill House, ada sepasang suami istri aneh yaitu Mr. dan Mrs. Dudley. Suaminya menjaga gerbang depan rumah dan istrinya mengurus rumah itu. Mereka datang ke rumah saat jam sarapan dan tidak tinggal di rumah itu pada saat malam hari setelah menyiapkan makan malam. Menurutku pasangan Dudley ini seperti robot yang melakukan pekerjaanya setiap hari dan berulang - ulang. Pada saat mereka penasaran ingin lebih dekat dengan pengurus rumah itu, yang dijawab Mrs. Dudley hanyalah jawaban yang itu-itu saja seperti telah ter-program. 

Jika pada malam hari Hill House terasa menyeramkan dengan hawa dingin yang menusuk, pintu yang tertutup sendiri dan suara-suara berdebum keras, lain sekali dengan siang hari, Hill House menjadi tempat yang paling menyenangkan. Perpustakaanya yang besar, rumah pohon, tak jarang mereka melakukan piknik di bukit-bukit sekitar Hill House.

Eleanor, seorang yang rumit, tidak mudah bergaul ya mungkin seorang introvert upanya menyukai Luke. Theodora yang fashionable dan supel seringkali terlihat bersama Luke. Karena ia seorang yang kurang menyenangkan diajak berteman, Eleanor sering merasa tidak diperhatikan keberadaanya., yang ia inginkan hanyalah perhatian.

Aku menemukan sesuatu yang menarik dari novel ini, rumah seram tapi tak ada hantunya. Tak ada jenis hantu apapun di sini sejauh apa yang telah dinarasikan oleh Jackson. Mungkin rumah ini sendirilah hantunya, mungkin Hill House lah yang membuat orang yang tinggal di sana menjadi tidak waras. 
"Perjalanan berakhir dengan pertemuan kekasih; Aku telah menghabiskan malam yang tanpa tidur, aku telah berbohong dan mempermalukan diriku sendiri" (Eleanor)
Ada sesuatu yang merusak pikiran Eleanor atau ada keinginan yang kenyataanya berlainan. Sebagai pembaca, kita tidak pernah benar-benar tahu apakah rumah itu menyebabkan kegilaan atau apakah semuanya hanya ada di kepalanya. Mungkin tahun-tahun merawat ibunya dan dilecehkan secara verbal oleh saudara perempuannya telah melukai Eleanor, atau apakah dia dihantui oleh roh yang tidak terlihat? 

Rating Ruang Buku ✭✭✭ (3/5)

Judul :  The Haunting of Hill House
Penulis : Shirley Jackson
Halaman : 376 halaman
Penerbit :  Qanita
Tahun Terbit : 2017
ISBN : 978-602-402-056-9



Ulasan Movie Adaptation
THOHH 2018

Setelah selesai membaca, aku langsung beralih ke filmnya, yaitu The Haunting Of Hill House (1999) yang dibintangi Catherine Zeta Jones sebagai Theo. Kesan yang ak dapat dari film tersebut kalau bukan design interior rumahnya bagus banget, untuk cerita tidak terlalu 'wah' sih, perkembangan yang di film justru terkesan maksa. Saya lebih menyukai adaptasi 2018 oleh Netflix, The Haunting of Hill House sebagai series. Film nya sendiri berlatar belakang di Amerika masa kini dan tahun 80an atau 70an (saya kira-kira) tentang masa kecil Luke, Theo, Nelle, Lalu ada Shirley sebagai kakak tertua mereka, mungkin nama Shirley diambil dari Penulis buku ini, dan Steven, Kalau di buku ada Steven Crain pemilik pertama Hill House.
THOOH 1999



Mereka berlima, Mr. dan Mrs, Crain dulunya merupakan penghuni Hill House hingga ada suatu kejadian menyeramkan membuat mereka meninggalkan Hill House. Akan tetapi, bayangan hantu-hantu Hill House masih tetap tinggal di benak mereka walaupun sudah menjalani kehidupan sebagai orang dewasa, pemikiran yang dewasa mereka mengangga Hantu-hantu tersebut hanyalah apa yang dihayalkan mereka pada waktu kecil, dan sangat jauh dengan Hill House. Dengan jelas di film menampilkan keberadaan hantu-hantu atau arwah-arwah yang bergentayangan yang bisa mempengaruhi pikiran mereka. Penuturan sudut pandang semua karakter utama tentu sangat detail dan alur yang maju mundut mebuat ku semakin penasaran dan ingin terus menonton kelanjutanya.

Jadi kesimpulanya film THOHH (saya singkat ya) tahun 1999 menerangkan bahwa hantunya adalah rumah itu sendiri dan apa yang ada dalam pikiran penghuni Hill House sedangkan Netflix Series THOHH tahun 2018 menerangkan bahwa ada roh-roh jahat penghuni Hill House yang merusak, mengkontaminasi dan membuat pikiran-pikiran para penghuninya menjadi tidak waras. 

Sebenarnya masih ada film adaptasi yang pertama tahun 1963, masih hitam putih, tapi yaa kapan-kapan deh.

Hill House, Film tahun 1963


No comments:

Post a Comment

Most Viewed