Aku sangat senang ketika Gramedia Pustaka Utama menerbitkan buku kedua dr. Dolittle. Buku kedua ini mengisahkan Perjalanan- perjalanan dr. Dolittle bersama asisten manusianya, Tommy Stubbins. Ya asisten manusia! Karena sebelumnya dr. Dolittle tidak pernah berpergian dengan membawa asisten manusia, ia selalu ditemani oleh hewan-hewan peliharanya yang bisa berbicara, not actually bisa berbicara, tapi dr. Dolittle lah yang bisa memahami bahasa mereka. Dan untuk pertama kalinya, Tommy Stubbins berlayar bersama dokter Dolittle, meninggalkan orangtua dan kampung halamanya, berniat menjadi seorang naturalis.
"Aku suka duduk-duduk di atas tepian dermaga sungai dengan kedua kaki menggelantung di atas permukaan air, dan bernyanyi bersama para pelaut itu, berpura-pura diriku seorang pelaut juga. Aku ingin sekali pergi bersama mereka keliling dunia untuk mencari peruntungan di negeri-negeri asing, seperti Afrika, India, China, dan Peru!" (Hal. 18)
Kisah ini diceritakan oleh narasi Tommy Stubbins, seorang anak tukang sepatu di Puddleby. Awalnya, Ia menemukan seekor tupai yang terluka dan ingin membawanya ke rumah pak dokter untuk diobati. Namun apa yang ia temukan di rumah pak dokter sangatlah menabjubkan.
"Ketika akhirnya aku bisa melihat sekelilingku, aku mendapati ruang tamu itu benar-benar penuh dengan binatang. Kelihatanya hampir semua jenis binatang dari daerah pedesaan ada di sana: Seeokor burung merpati, seekor tikus putih, seekor burung hantu, seekor landak, seekor burung gagak-bahkan ada seekor babi kecil, baru masuk dari pekarangan luar, dengan cermat menggosok-gosokan kaki di keset sementara punggung merah mudanya yang basah mengilap tertimpa sinar lilin." (Halaman 68)
Tommy diperkenalkan dengan beberapa hewan aneh dalam perawatan Dolittle, seperti ikan Wiff-Waff, dan mereka yang merawat rumah tangganya yaitu Dab-Dab si bebek, dan Jip si anjing. Selanjutnya Tommy menjadi sering-sering main ke rumah Pak Dokter, dan ia pun sangat tertarik untuk mempelajari berbagai bahasa binatang, karena pada saat itu Pak Dokter sedang sibuk mempelajari bahasa kerang -kerangan, Tommy belajar dengan burung beo Afrika yang bijak bernama Polynesia. Tommy pun bertemu dengan pangeran dari Afrika, Bumpo yang seberlumnya sudah di ceritakan di buku pertama The Story of Doctor Dolittle. Bumpo saat itu sedang bersekolah di Oxford.
Kemudian, Burung Cendrawasih Ungu memberi tahu Dokter bahwa Long Arrow putra Golden Arrow, yang merupakan teman Dokter, hilang. Mereka memainkan permainan Perjalanan Buta yang akan menentukan di belahan dunia mana mereka akan berlayar, mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Spider Monkey Island untuk menemukan Long Arrow. Dokter, Tommy, Bumpo, dan Polinesia memulai perjalanan melintasi laut. So, Mulailah perjalanan pertama Tommy Stubbins, calon seorang naturalis. Walaupun Tommy hanyalah anak seorang tukan sepatu, namun tidak menutup kemungkinan untuk menjadi seorang naturalis hebat yang berkecimpung di dunia sains.
Dalam perjalannya, banyak hal unik dan menarik, membuatku iri ingin ikut dengan rombongan pak dokter dan menjadi naturalis. Tersesat di negeri matador, ke pulau terapung, perang dengan suku Indian, hingga pulang ke rumah naik siput laut raksasa. Mereka sempat melintasi alam bawah laut dengan menaiki siput raksasa laut tersebut bak kapal selam!
Betapa dunia yang luas dan kehidupan yang bebas, namun seorang naturalis hanya mempunyai satu tujuan, yaitu mendedikasikan hidupnya untuk ilmu pengetahuan dan sains. Oiya, Novel ini pun memenangkan perhargaan Newbery Medal pada tahun 1923.
Rating Ruang Buku Megga ✭✭✭✭ (4/5)
Judul : The Voyages of Doctor Dolittle
Judul Terjemahan: Kisah-Kisah Perjalanan Doctor Dolittle
Penulis: Hugh Lofting
Alih Bahasa: Julanda Tantani
Penulis: Hugh Lofting
Alih Bahasa: Julanda Tantani
Desain Ilustrasi Sampul : Ratu Lakhsmita Indira
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 6 Mei 2020 (Pertama Kali, 1922)
Tebal: 384 halaman
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 6 Mei 2020 (Pertama Kali, 1922)
Tebal: 384 halaman
No comments:
Post a Comment