Thursday, October 6, 2022

Review dan ulasan sastra klasik Northanger Abbey karya Jane Austen

Northanger Abbey merupakan novel pertama yang ditulis Austen pada tahun 1803, dan diterbitkan pada tahun 1817 setelah kematianya. Novel ini sekaligus novel terakhir yang aku baca dari keseluruhan novel Austen.

Catherine Morland, adalah gadis 17 tahun yang biasa-biasa saja, tidak pintar, tidak mempunyai keahlian khusus yang sungguh tidak cocok untuk menjadi peran utama wanita (heroine).

Catherine bersahabat dengan Isabella selama Bath, Isabella adalah kekasih kakak lelaki Catherine, yang merupakan teman yang suka mengatur dan membosankan. Isabella menjadi dekat dengan Catherine karena sudah dianggap seperti adik ipar. Di Pump-room, Cathrine bertemu dengan Henry Tilney yang menarik perhatianya. Tanpa diduga, Adik Isabella, John Thrope juga menyukai Catherine. Namun, pertemuan dengan Henry lah yang membuat Catherine penasaran, hingga ia berusaha mendekati adik Henry, Eleanor.

Suasana novel ini berubah jadi sedikit horor Setelah Catherine diundang untuk menjadi tamu di kediaman Tilney, sebuah rumah bergaya gothic, bekas biara yang bernama Northanger Abbey. Tapi, setelah itu saya dikejutkan, novel ini banting stir menjadi komedi.

Kesan horor dalam buku ini tidak lain hanyalah imajinasi Catherine Morland yang berlebihan karena sangat menyukai novel gothic romance. Selama ia menjadi tamu di Northanger Abbey, seakan-akan ia menjalani kisah gothic-romance-nya sendiri. 

Lucu sih, dengan kepolosan dan maaf banyak review yang berpendapat bahwa Catherine itu bodoh. Menurutku, Catherine seperti gadis kampung yang baru main ke kota, yang belum beradaptasi dengan kehidupan sosial kelas atas. Novel ini tidak akan selucu itu apabila Catherine tidak selugu itu. Justru menariknya, novel ini pelan-pelan membuka pandangan Catherine terhadap "dunia luar".
Khas novel Austen, pada akhir cerita ada plot twist yang membuat kita menebak-nebak siapakah yang akhirnya bersama dengan tokoh utama cerita ini, dan juga kisah akhir beberapa tokoh lainya. Ada beberapa percakapan dalam novel ini yang bisa dibilang berkualitas, banyak sekali kritik-kritik sosial mengenai novel-novel terdahulu seperti novel-novel gotik karya Ann Radcliff.

Ada beberapa kutipan yang aku ambil dari novel ini:

"Oh! Aku suka sekali dengan buku ini! Aku akan menghabiskan waktuku untuk membacanya. Percayalah, kalau tidak harus bertemu denganmu, aku tidak akan berhenti membacanya.” (Catherine)
"Kita ini orang Inggris, kita ini orang Kristen. Periksa kembali pemahamanmu sendiri, akal sehatmu akan apa yang mungkin, pengamatanmu terhadap apa yang terjadi di sekitarmu. Apakah pendidikan yang kita terima mempersiapkan kita untuk menghadapi kekejaman seperti ini? Apakah hukum kita mengabaikan hal semacam itu? Dapatkah hal-hal itu dilakukan tanpa diketahui, di negara seperti ini, di mana hubungan sosialnya memiliki pijakan yang kuat, di mana setiap warganya dikelilingi oleh suatu lingkungan yang penuh dengan mata-mata sukarela, dan di mana jalan-jalan dan surat kabar bersifat terbuka? Miss Morland yang baik, apa yang selama ini kau pikirkan?” (Henry Tilney )
Sungguh bacaan yang cukup menghibur, dan aku jadi ketagihan baca gothic romance classics. Novel Northanger Abbey merupakan novel yang menjelaskan tentang novel dan membuat aku ingin membaca novel Ann Radcliff.

Rating Ruang Buku Megga : ✭✭✭ (3/5)

Judul : Northanger Abbey
Penulis: Jane Austen
Alih Bahasa: Shinta Dewi
Penerbit: Noura Books (Mizan Group)
Tahun Terbit: 2015 (Pertama kali, 1803) 
Tebal: 354  halaman




No comments:

Post a Comment

Most Viewed